Sumber www.traxmagz.com
Pengunjung yang datang tidak dikenakan biaya tiket masuk. Hanya saja mereka yang datang dapat menyumbangkan buku bacaan sebagai rasa peduli terhadap mereka yang membutuhkan di NTT melalui stand donasi buku yang ada di dekat pintu masuk RJF. "Kami bisa menjadi komunitas masyarakat yang Fun. Insyaallah Ramadhan Jazz Festival menjadi media dakwah yang efektif bagi anak muda. Kami ingin membuktikan bahwa kami peduli dengan adanya isu-isu di dunia, dengan mengumpulkan buku-buku untuk NTT," ungkap M. Pradana Indraputra selaku ketua umum Remaja Islam Masjid Cut Meutia [RICMA] saat memberikan sambutan di hari pertama.
Diantara musisi-musisi Jazz yang tampil selama dua hari seperti Caniday, Indonesian Youth Regeneration, Dwiki Dharmawan, Idang Rasjidi, Endah N Rhesa, Ari Pramundito, The Extra Large, HajarBleh Big Band, Beben Jazz & Friends, Jilly Likumahuwa and her Banda Bra-Ma, Harry Toledo, Indonesian Bass Family, Urban Phat, Payung Teduh, Barry Likumahuwa Project, dan masih banyak lagi.

Caniday dipercaya untuk membuka penampilan di hari pertama RJF dengan membawakan tembang sendiri hingga meng-cover hits lama milik Oasis, “Wonderwall” medley lagu “Just Two of Us”. Lalu, acara dimeriahkan juga oleh penampilan dari Indonesia Youth Regenaration yang sempat membawakan lagu “Salam Bagi Sahabat”.

Yap, diluar sana masih ada orang yang bilang jazz itu hanya untuk kalangan tertentu saja tapi terbukti di acara ini para penonton yang duduk berlesehan-ria menunjukkan musik dapat mempersatukan segala golongan.
Untuk pengunjung yang membawa kamera malam itu, hasilnya dapat diikutsertakan dalam pameran fotografi dalam acara Ramadhan Jazz Festival tahun depan, ikuti informasinya di akun Twitter mereka @RICMAupdate. <pohan