Sir Richard Branson telah membuka pembicaraan dengan Universal Music dalam upayanya untuk membeli kembali Virgin Records, ia mengatakan bahwa label ini telah "salah urus" selama dekade terakhir. Demikian dilaporkan Guardian.co.uk, Senin (23/7) lalu.
Branson, ketika berbicara untuk pertama kalinya tentang ambisinya untuk kembali ke bisnis yang telah dia mulai lebih dari 40 tahun lalu, mengatakan bahwa aset berharga ini "it was a sleeping beauty."
Milyarder nyentrik ini sudah berbicara dengan Chief Executive Universal Music Lucian Grainge dalam 24 jam terakhir - walaupun bertepatan dengan kesibukannya menjadi tuan rumah perayaan HUT-nya yang ke-62 di Karibia.
Ia mengatakan bahwa label, yang pada pada masa jayanya berhasil merilis artis-artis bernama besar termasuk Sex Pistols, Spice Girls dan Rolling Stones, telah "salah urus dalam 10 tahun terakhir".
Branson sedang mengatur kerjasama dengan Patrick Zelnik, pengusaha Perancis pemilik label Naive, yang sebelumnya meluncurkan Virgin Records di Perancis pada tahun 1980, dan kemungkinan akan ada pendukung keuangan lainnya dalam menyusun rencana bisnis pembelian kembali Virgin Records.
"Saya sudah melakukan pembicaraan informal dengan Lucian Grainge dan Patrick Zelnik tetang pembelian Virgin Records," kata Branson.
"I have had informal talks with both Lucian Grainge and Patrick Zelnik about Virgin Records," said Branson. "Saya sudah mengenal mereka berdua lebih dari 30 tahun. Mereka adalah pebisnis perusahaan rekaman handal dan Patrick sedah berkomitmen untuk merevitalisasi Virgin Records, yang telah salah urus selama satu dekade."