Setelah
berhasil dengan singel pertamanya yang bertitel "Harapan", kumpulan
musisi EFA sepakat melanjutkan kepedulian mereka pada masalah sosial
dengan meluncurkan singel baru bertajuk "We Are One".
Dalam
siaran persnya, EFA yang semula
merupakan singkatan dari Everyone For Ambon menyatakan peluncuran
singel baru mereka tidak terlepas dari animo, simpati, dan dukungan
besar dari berbagai kalangan di tengah masyarakat, termasuk berbagai
suku.
Dukungan
itu pula yang membuat para musisi EFA mengubah namanya menjadi
Everyone For All.
"Demi
mengakomodir keberagaman yang ada di dalam proyek ini maka kami harus
mengubah nama dengan melihat kepentingan nasional yang lebih besar,"
kata JFlow, salah satu penggagas EFA.
"We Are One" diproduseri oleh JFlow dan Melanie Subono
didukung dua musisi tamu, masing-masing Billy Beat Box dan Andy
Rianto.
Video
klip singel tersebut dirilis lewat YouTube tepat pada 28 Oktober 2012
demi mengingatkan masyarakat akan pentingnya Sumpah Pemuda.
Berniat
membuat gaung "We Are One" sesukses "Harapan", lagu yang di
dalamnya menyelipkan pembacaan naskah Sumpah Pemuda ini kembali dilempar ke pasaran melalui radio di seluruh tanah air.
EFA
Project beranggotakan 28 musisi termasuk Glenn Fredly, Aldisyah,
Angga "Maliq" Puradiredja, Bayu Risa, Dennis Nussy, Dimas
Pradipta, Eka Deli, Guntur Simbolon, JFlow, Matthew Sayerz, Melanie
Subono, Mike Mohede, Monita Tahalea, Rayen Pono, Ridho Hafiedz, Rejoz
Patty, dan Ronald Steven.