via traxmagz.com

Hujan gerimis dan petir yang menggelegar sejak open gate sekitar pukul 19.00 WIB memang sukses membuat gusar. Pasalnya konser kali ini digelar di tempat terbuka. Namun seolah tak mempedulikan hujan, penonton tetap antusias masuk dan bahkan sebagian ada yang rela duduk di deretan bangku paling depan tanpa jas hujan atau payung.
Menjelang jadwal Taka cs naik panggung, hujan masih tak kunjung mereda, bahkan makin deras. Namun akhirnya lampu panggung digelapkan, tanda konser akan dimulai. Lagu demi lagu dimainkan, sebagian dari album terbaru, For My Parents dan sisanya dari album-album sebelumnya. Salah satu single yang menjadi favorit sebagian fans Mono,"Halcyon [Beautiful Days]" juga turut dibawakan malam itu.
Nampaknya, hujan seolah menjadi bagian dari konser Mono malam itu. Meski tidak ada yang tahu apakah memang benar-benar hujan atau diset seperti konser Sigur Ros beberapa waktu lalu di Singapura. Yang jelas, ketika "Everlasting Light" dari album Hymn to the Immortal Windrampung dibawakan semua yang hadir tersenyum puas. Baju basah dan masuk angin sudah tidak lagi dipedulikan, karena mungkin konser seepik ini tidak akan pernah terulang lagi. <dipta
Menjelang jadwal Taka cs naik panggung, hujan masih tak kunjung mereda, bahkan makin deras. Namun akhirnya lampu panggung digelapkan, tanda konser akan dimulai. Lagu demi lagu dimainkan, sebagian dari album terbaru, For My Parents dan sisanya dari album-album sebelumnya. Salah satu single yang menjadi favorit sebagian fans Mono,"Halcyon [Beautiful Days]" juga turut dibawakan malam itu.
Nampaknya, hujan seolah menjadi bagian dari konser Mono malam itu. Meski tidak ada yang tahu apakah memang benar-benar hujan atau diset seperti konser Sigur Ros beberapa waktu lalu di Singapura. Yang jelas, ketika "Everlasting Light" dari album Hymn to the Immortal Windrampung dibawakan semua yang hadir tersenyum puas. Baju basah dan masuk angin sudah tidak lagi dipedulikan, karena mungkin konser seepik ini tidak akan pernah terulang lagi. <dipta