![]() |
Gita Wirjawan bersama Slank |
Tak banyak orang tahu kalau seorang Menteri Perdagangan Republik Indonesia ternyata adalah juga seorang seniman musik.
Gita Wirjawan yang lahir di Jakarta, 21 September 1965, adalah bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya Wirjawan Djoyosoegito berasal dari Jawa, sedangkan ibunya Paula Warokka berdarah Manado. Gita mulai bersentuhan dengan musik di usia 13 tahun ketika ayahnya memintanya belajar piano klasik. Ia kemudian tak sengaja mendengar musik yang diputar kakaknya dan ikut larut menikmati Earl Klugh, Dave Brubeck, Wes Montgomery, Duke Ellington, hingga raja jazz Miles Davis. Referensi musik sejak kecil itu membawanya jadi penikmat dan pemain musik yang handal.
![]() |
Jemarinya lincah diatas tuts piano |
Cita-citanya
menjadi seniman berlanjut ketika ikut orangtua tinggal di Bangladesh
dan India. Ayahnya adalah tenaga ahli kesehatan dari WHO yang
ditugaskan di dua negara tersebut. Masa-masa sekolahnya dihabiskan
menekuti banyak pelajaran musik dan olahraga, dua kegemaran yang
memberikannya keseimbangan hidup hingga dewasa.
Melanjutkan pendidikan tinggi di Amerika Serikat, Gita mengambil dua mata kuliah utama yaitu musik dan matematika. Sayangnya ibunya tak menginginkan ia menjadi seniman karena khawatir akan sulit mendapat pekerjaan. Demi cintanya terhadap ibunda, Gita kemudian banting stir kuliah bidang ekonomi.
Berangkat ke Amerika Serikat dengan beasiswa musik, Gita pulang membawa kebanggan buat ibunya dengan tiga gelar bidang akuntansi, administrasi bisnis dan administrasi publik. Ia mendapatkan Bachelor Degree in Accounting (BBA) di University of Texas, Austin tahun 1988, kemudian lulus Master of Business Administration di Baylor University tahun 1989, serta meraih Master of Public Administration (MPA) di Kennedy School of Government, Harvard University, tahun 2000. Gita juga mengantongi lisensi Certified Public Accountant untuk negara bagian Texas, Amerika Serikat.
![]() |
Gita Wirjawan multi-instrumentalis |
Namun demi mencapai semua itu Gita
tak menjalaninya dengan mulus. Sebagai anak Indonesia yang berkuliah
di Amerika, ia mengalami banyak kesulitan hidup sebelum lulus. Untuk
menutupi biaya kuliah karena kiriman orangtua yang sudah pensiun tak
mencukupi, Gita sempat bekerja serabutan mulai dari pembersih toilet,
pencuci piring di restoran, jadi sopir hingga penjual kulit
ular. (Sumber www.gitawirjawan.com)
Perjuangan hidup itu menempa Gita menjadi laki-laki dewasa yang tangguh. Perjuangan hidup itu pula yang melahirkan semboyan “Berani Lebih Baik,” karena Ia tau persis bersikap berani untuk menjadi lebih baik terbukti membawanya menjadi pemimpin muda dengan karir yang fantastis.
Namun musik adalah jiwanya. Musik pula yang mempertemukannya dengan istrinya Yasmin Stamboel, wanita cantik yang menjadi muridnya ketika Ia memberikan les piano disela libur kuliah. Musik juga yang menjadi penyeimbang jiwanya ketika menghadapi masalah-masalah besar baik sewaktu masih menjabat sebagai direktur pada beberapa perusahaan swasta berskala internasional hingga menjadi Menteri Perdagangan Republik Indonesia.
![]() |
Bersama Anji |
“Ketika
pikiran mulai jenuh saya bermain piano. Musik berhasil menjadi
penyeimbang pikiran dan fisik saya hingga bisa kembali fresh
memikirkan pekerjaan saya, termasuk tugas negara,” kata Gita
Wirjawan.
Maka tak heran ketika bermain piano bersama Slank, Gita Wirjawan berusaha menanggalkan protokoler sebagai pejabat negara dengan berbaur bersama para Slanker memainkan lagu-lagu Slank, menikmati kebebasan sebagai seniman yang merupakan jiwa dan impiannya sejak kecil.
Dan
ketika merujuk pada niat mulia Gita Wirjawan yang ingin mengabdi
sebagai pemimpin bangsa ini, terbersit harapan besar dari para musisi
yang seperti menemukan seorang teman sejawat yang bisa menjadi
pembela bagi kaum seniman musik, bisa jadi tempat mengadu kaum
minoritas yang belum mendapat tempat layak di Indonesia
tercinta ini.
Para musisi menitipkan pesan perjuangan, semoga masalah klasik pembajakan karya rekam yang sudah diperjuangkan selama hampir 3 dekade ini bisa berakhir ditangan pemimpin muda yang memiliki jiwa yang sama, yang tentunya menghormati nilai-nilai hak intelektual yang menjadi milik para musisi yang selama ini terabaikan.
![]() |
Mengiringi Tompi |
Gayung
bersambut. Dalam beberapa kesempatan, Gita Wirjawan mengatakan bahwa
pembajakan musik menjadi momok menakutkan bagi seniman. Ia memberikan
perhatian besar pada tingginya angka pembajakan musik di Indonesia.
"Yang dirugikan oleh tindak pembajakan bukan hanya musisi. Rakyat dan pemerintah juga sangat dirugikan," ungkap Gita.
Menurutnya tiap tahun potensi kerugian akibat ulah para pembajak mencapai Rp 4,5 triliun. Angka tersebut diambil dari asumsi nilai konsumsi musik per orang sebesar Rp 20.000 per tahun.
“Salam PLUR, Peace, Love, Unity and Respect. Atas nama Slank dan seluruh musisi di Indonesia, saya ingin menyampaikan pesan bahwa pembajakan itu virus. Mudah-mudahan kedepan pembajakan bisa diturunkan dan musisi lebih maju lagi,” kata Gita Wirjawan dari atas panggung JBF 2013 beberapa waktu lalu.
***
Musik, olahraga dan pendidikan serta pengalaman hidup di negeri orang yang cukup sulit berhasil membentuk jiwa Gita Wirjawan menjadi pemimpin muda yang tangguh, terbukti dengan menjadi Menteri diusianya yang masih muda. Gita Wirjawan adalah salah satu contoh anak muda berprestasi yang bisa jadi panutan generasi muda Indonesia.
Youtube from Ferico13