Press Release

Band yang dibesarkan
oleh sebuah festival musik indie ini memiliki jeda yang cukup lama
sebelum mengeluarkan album perdananya tahun ini. Band yang berdiri
pada 2007 dan terdiri dari Itta (vokal), Ykha (vokal), Dida (gitar),
dan Ami (drum) mencoba untuk memberikan nuansa musik rock yang
berbeda dan cukup memberi kesegaran baru di khazanah musik rock Tanah
Air – mengingat posisi musik rock di Indonesia yang didominasi kaum
Adam.
Setelah terlibat
dalam kompilasi L.A.
Lights Indiefest Volume 3
pada 2009 dan melesat lewat lagu “Beringas”, perlahan basis massa
mereka mulai bertambah banyak. Penggemar musik C.U.T.S. yang
dinamakan SUPER C.U.T.S pun tidak sabar menantikan karya pertama dari
kuartet ini.
“Kami baru bisa
merilis debut album ini setelah sekian lama karena berbagai kesibukan
para personil di luar band. Meski proses pembuatan album ini memakan
waktu cukup singkat. Kurang dari tiga bulan sudah selesai,” ujar
Dida.
Secara karakter
sound, mereka mengaku jika pada saat pembuatan album ini mereka
terpengaruh banyak oleh band post-punk
The Kills. Mereka juga mengajak Hendra (RNRM) untuk terlibat mengisi
beberapa bagian instrumen tambahan sekaligus menjadi music
director
album RRRADARRR.
Mereka juga kini mulai meninggalkan nuansa electroclash
yang sempat begitu kental pada awal karir musik mereka dan bergeser
menjadi band rock yang penuh distorsi kencang – meski pada beberapa
lagu pemakaian sampling
masih digunakan seperti pada lagu “Stylistic Alien” dan
“Isabela”.
“Pada album
RRRADARRR
kini kami lebih banyak mengeksplorasi instrumen analog agar terdengar
mentah dan kasar dan mulai meninggalkan unsur elektronik yang pada
awal lagu-lagu C.U.T.S. terdahulu begitu dominan. Kami ingin
mengambil nuansa raw
pada sound di album ini,” jelas Dida menyoal karakter musik di
album RRRADARRR.
Sembilan lagu dalam
album RRRADARRR
ini banyak bercerita soal berbagai interaksi sosial dari berbagai
pengalaman yang telah mereka alami. “Seperti artian radar
sebenarnya, punya fungsi kurang lebih sama. Seluruh lagu dalam album
ini adalah hasil pencarian kami dan bagaimana cara kami mengolah
segala hal yang terjadi di lingkungan sekitar sejauh radius
penglihatan kami,” terang Itta memaparkan maksud dari RRRADARRR.
Single pertama dalam
album ini, “Teriak Gila”, menceritakan fenomena kaum muda urban
yang berada di tengah euforia dan histeria. Single “Teriak Gila”
juga pernah dirilis secara gratis dan mendapat respons yang cukup
bagus dari para pendengar. Lagu-lagu yang berada dalam album
RRRADARRR
sangat cocok untuk dinyanyikan sing-a-long
karena komposisinya yang enerjik dan dinamis dalam tiap part
lagu-lagunya.
Ibarat silet yang
kian terasah, kini C.U.T.S. sanggup “menyayat” telinga pendengar.
Bersiaplah, lewat sembilan lagu dalam album RRRADARRR,
C.U.T.S. akan memberikan agresi terbaru untuk berteriak-teriak gila.
Lagu
“RRRADARR”:
- Ladyboy
- Teriak Gila
- Stylistic Alien
- Isabela
- Lusssh
- Hysteriaxxx
- XYZ
- Terror
- A Dog’s Heart