"Sepenggal hati mungkin tak bisa bercerita, tapi sepotong cerita bisa membuat hati bicara" - Andre OPA ********* "Music is everybody’s possession. It’s only publishers who think that people own it.” - John Lennon

Sabtu, 09 Mei 2015

Indonesian Cinema Hadir di Cannes Film Festival 2015

Cannes Film Festival adalah festival film paling bergengsi dan terbesar. Dihadiri oleh pelaku industri dunia, festival ini menjadi barometer penting industri film kelas dunia. Karena itu kehadiran Indonesian Cinema menjadi penting. Festival ini akan berlangsung 13 sampai 24 Mei 2015 di Cannes, Perancis. 

Kehadiran Indonesian Cinema kali ini cukup unik. Pertama karena dikelola oleh swasta. Dikarenakan festival film biasanya berada di bawah Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif maka setelah dibentuk Badan Ekonomi Kreatif maka pengelolaan festival otomatis terlepas dari Kementrian Pariwisata. Sementara Bekraf masih dalam proses pembentukan, maka beberapa penggiat film bersama Badan Perfilman Indonesia berinisiatif untuk tetap menghadirkan Indonesian Cinema. Didukung oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Pariwisata, Bekraf, serta pihak swasta EFX - Equator Film Expo, XXI dan Torabika.

Kedua, kali ini yang dihadirkan tidak hanya film panjang tetapi juga rangkaian film pendek. Selain itu terdapat informasi seputar animator-animator Indonesia yang handal yang diharapkan mampu menggaet pelaku industri film dunia untuk bekerja sama. 

Ketiga, menyadari bahwa film dan pariwisata sebetulnya memiliki kaitan erat kami juga memperkenalkan keindahan alam Indonesia untuk produksi film dunia untuk tertarik datang dan suting di Indonesia.

Keempat, film Indonesia berhasil masuk ajang kompetisi bergengsi di Cannes, Critics Week. Ini merupakan kali kedua setelah Tjut Nyak Dien film Indonesia mampu menembus final seleksi ini. terpilih menjadi satu dari 10 film yang lolos dari sekitar 1400 yang ikut berkompetisi. “Fox Exploits the Tiger’s Might” karya Lucky Kuswandi produksi Babi Buta Film. 

Kelima, Marche du Film adalah salah satu acara utama Festival Cannes di luar kompetisi, yang melibatkan puluhan ribu praktisi industri film dari seluruh dunia, khususnya para distributor, pemasar dan pembeli hak edar. Disini film "Filosofi Kopi" karya Angga Dwimas Sasongko akan diputar membuka penampilan dri film Indonesia, juga "Sendiri Diana Sendir"i (Following Diana)  karya Kamila Andini dan  "Kisah Cinta yang Asu" ((Love Story Not) karya Yosep Angginoen. Sedangkan film "Tabula Rasa" karya Adriyanto Dewo akan tampil tidak hanya di market screening tetapi juga terpilih mewakili Indonesia dalam Cannes Cinephiles/Cinema des  Antipodes yang biasa diikuti film dri kawasan Asia, Pacific dan Australia. Dalam pemutarannya nanti Konjen Indonesia kan menyediakan rendang untuk dicicipi setelah menonton filmnya. (Olga Lydia, praktisi film Indonesia


by Facebook Comment


Create your own banner at mybannermaker.com!