Press Release
BANDA ACEH – Koordinator Panitia Daerah Provinsi Aceh, Samsul B Ibrahim mengatakan besok akan diluncurkan ekspedisi kapsul waktu 2085 di Aceh pada 22 September 2015 di Gedung AAC Dayan Dawoed, Unsyiah, Banda Aceh
“Peluncuran ekspedisi kapsul di Aceh adalah untuk menyukseskan rangkaian agenda “Gerakan Ayo Kerja” yang dicanangkan oleh Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo,” kata Samsul B Ibrahim dalam konferensi pers di Ring Road Coffee, Senin (21/09/2015).
Samsul berharap agar peluncuran ekspedisi kapsul bisa memicu partisipasi masyarakat Aceh dalam mengisi pembangunan Indonesia di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui gerakan-gerakan budaya dan social yang konstruktif serta gerakan ekonomi yang dapat memacu pemerataan kesejahteraan di semua lini masyarakat.
Dikatakannya, Ekspedisi kapsul waktu 2085 pada dasarnya merupakan sebuah gerakan social yang dipelopori oleh civil society untuk meneguhkan harapan pembangunan Indonesia secara konprehensif berbasis partisipatif. Penyelenggaran ekspedisi kapsul waktu 2085 ini dilakukan secara paralel di 34 provinsi di tanah air, dengan bungkusan gerakan budaya, social, dan ekonomi untuk mendukung program-program kerja yang digulirkan oleh Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
“Gerakan nasional ini difasilitasi oleh Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc melalui Surat Perintah Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia No 02/M.Sesneg/05/2015 tertanggal 6 Mei 2015 dan Surat No.19/g70/AyoKerja/VII/2015,” ujarnya.
Subtansi kegiatan yang dicanangkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo nantinya akan merumuskan mimpi dan harapan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia untuk pembangunan Indonesia 70 tahun mendatang dan akan dibawa oleh sebuah tim ekspedisi nasional dengan melewati 34 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua.
Dikatakannya lagi, acara perumusan ini akan melibatkan berbagai stakeholder dan masyarakat. Selain dipadukan dengan penampilan budaya, kegiatan ini nantinya juga akan diwarnai dengan diskusi panel serta orasi pembangunan yang akan disampaikan oleh representasi Pemerintah Aceh, tokoh muda, tokoh pengusaha, dan representasi Pemerintah Pusat.
Ia juga berharap peluncuran ekspedisi kapsul waktu agar bisa memicu partisipasi masyarakat Aceh dalam mengisi pembangunan Indonesia di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui gerakan-gerakan budaya dan social yang konstruktif serta gerakan ekonomi yang dapat memacu pemerataan kesejahteraan di semua lini masyarakat.
Selain acara peluncuran ekspedisi kapsul waktu, panitia Aceh juga akan mengisi acara dengan pementasan panggung kebudayaan seperti Salsabil, Tari Saman dan beberapa penampilan seni lokal lainnya.
Selain itu, juga akan ada orasi pembangunan yang akan diisi oleh representasi Pemerintah Aceh, tokoh muda, tokoh pengusaha, dan representasi Pemerintah Pusat dan Membaca Harapan Rakyat Aceh untuk 70 Tahun mendatang oleh siswa dan siswi yang menggunakan pakaian adat seperti yang sudah dilakukan pada peluncuran Gerakan Ayo Kerja perdana di Tugu Nol Kilometer, Sabang.
Menurut informasi, ada sejumlah tokoh Aceh yang akan mengisi acara, antara lain Drs Dermawan (Sekda Aceh), Sjamsul Kahar (Budayawan), Suraiya Kamaruzzaman, Teungku Faisal Ali (Tokoh Ulama Aceh), Prof Dr Samsul Rizal MEng (Rektor Unsyiah), Drs Muharrir Asy’ari Lc MA (Rektor Unmuha)
“Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan merupakan salah satu Program Nawacita Presiden Joko Widodo,” kata Samsul B Ibrahim.
Dikatakannya lagi, ekspedisi kapsul waktu 2085 harus mampu memicu respon positif masyarakat dalam implementasi kegiatan massal yang bertumpu pada optimalisasi kerja-kerja masyarakat, terutama di sektor penataan ekonomi lokal.
“Gerakan ini diharapkan bisa menjadi manifesto pembangunan Indonesia secara konprehensif karena mengedepankan pola pembangunan dari desa ke kota,” kata Samsul B Ibrahim.