"Sepenggal hati mungkin tak bisa bercerita, tapi sepotong cerita bisa membuat hati bicara" - Andre OPA ********* "Music is everybody’s possession. It’s only publishers who think that people own it.” - John Lennon

Kamis, 21 Juli 2016

Mari Bertarung Kompetisi Lari Gunung Tingkat Dunia di Rinjani Lombok


 
 
NTB - Keindahan Gunung Rinjani kembali akan dikombinasikan dengan sport tourism. Itu setelah kompetisi lari ultra trail Rinjani 100 akan diselenggarakan di Gunung Rinjani pada tanggal 29 hingga 31 Juli 2016. ”Dahulu kalau diingat dan Anda pernah mendengar Mount Rinjani Ultra yang terkenal sebagai salah satu kompetisi lari paling menantang, kini acara tersebut berubah nama menjadi Rinjani 100. Dan ini akan kembali digelar,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, HL Moh. Faozal, kemarin.

Lebih lanjut Faozal mengatakan, ada empat kategori yang diperlombakan yaitu 100 km, 60 km, 36 km dan 27 km. Para pelari 100 km dan 60 km akan melakukan start di Senaru dan finish di Sembalun. Sementara pelari jarak 36 km dan 27 km akan start serta finish di Sembalun.
Kata Faozal, mendaki Gunung Rinjani, bagi sebagian orang mungkin menjadi aktifitas olahraga yang cukup berat. Bagaimana tidak, medan yang akan dilalui terdiri atas turunan dan tanjakan yang tentu saja sangat melelahkan. Apalagi kalau pendakian yang dilakukan juga sambil membawa beban berat di punggung, berisi logistik makanan dan minuman, dijamin pendakian pasti sangat melelahkan.

Namun demikian, ternyata ada sebagian orang-orang “gila” yang melakukan pendakian Gunung Rinjani, dengan cara yang tidak biasa. Mendaki gunung dengan cara berlari, melalui even kegiatan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Rinjani 100.
“Sejak kegiatan ini dipromosikan dan diumumkan secara resmi melalui akun media sosial, tercatat sudah ratusan peserta dari berbagai belahan dunia yang telah mendaftar hingga hari ini,” kata Faozal.

Faozal memaparkan, banyak pelari yang sudah mengakui bahwa medan dari Senaru menuju Segara Anak terkenal sulit. Akan tetapi setelah Anda menaklukan medan tersebut tentunya akan menjadi kebanggaan tersendiri, terlebih ketika mengetahui bahwa lembah-lembah di sembalun sangat cantik.

Sekadar informasi, imbuh Faozal, Rinjani 100 diselenggarakan oleh Fonesport bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, Pemerintah Daerah, KOI, dan pihak Taman Nasional Gunung Rinjani. Rinjani 100 juga diadakan berkat kerjasama dengan Lombok and Beyond, biro perjalanann yang mengatur seluruh transportasi dan akomodasi yang dibutuhkan oleh peserta.

Disampaikan Faozal, Rinjani 100 yang bakal berlangsung pada 29 – 31 Juli mendatang, merupakan salah satu dari tiga sport tourism (olahraga wisata) skala internasional yang akan berlangsung di Pulau Lombok. “Dua even sport tourism lainnya yaitu rangkaian seri balap sepeda dunia Gran Fondo New York (GNFY), dan Kejuaraan Dunia Paralayang yang akan berlangsung di Are Guling Lombok Tengah,” tuturnya.

“Menariknya lagi, peserta lomba lari lintas gunung “Rinjani 100” selain akan dilepas start siang hari, baik di jalur pendakian Sembalun maupun Senaru, pada lomba terberat dengan menempuh 100 kilometer, ternyata para peserta dilepas malam hari. Benar-benar ekstrim, berlari mendaki Gunung Rinjani malam hari,” ujar Faozal.

Mengingat beratnya medan yang akan dilalui para peserta, terkait lomba lari gunung ini Disbudpar NTB juga menggandeng pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan. Termasuk pihak Basarnas, dan Tim Kesehatan juga disiagakan sepanjang jalur lintasan.
Sedangkan Hendra Wijaya, panitia pelaksana, sekaligus atlet lari gunung legendaris di Indonesia menyatakan, bahwa Rinjani 100 yang menjadi bagian dari kompetisi lari gunung dunia, Mont Blanc, menjadi salah satu dari lima medan lari terberat di dunia. Empat lainnya yaitu di Gurun Gobi, Gunung Everest, Gunung Fuji, dan Gurun Sahara. “Karena menempuh jarak yang lumayan jauh, 100 kilometer, maka pelari yang berhasil menakhlukkan Rinjani 100 akan mendapatkan kredit 5 point,” terangnya.

Berapa hadiah untuk pemenang Rinjani 100? “Peserta yang mengikuti kegiatan olahraga ini tidak mendapatkan hadiah. Dan mereka ikut memang bukan untuk mengejar hadiah atau penghargaan, tetapi kredit poin yang diharapkan, agar bisa mengikuti kompetisi serupa dengan level yang lebih tinggi lagi. Paling akhir lomba nanti panitia hanya memberikan kaos, bahwa peserta tersebut telah berhasil menyelesaikan kompetisi. Tapi khusus untuk peserta Rinjani 100, kami (panitia) akan memberikan jaket eksklusif,” beber Hendra.

Gunung Rinjani sendiri memiliki tinggi 3.726 m dpl dan merupakan puncak tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mendaki Gunung Rinjani tidaklah mudah namun akan menjadi pengalaman yang sangat berharga karena banyak pemandangan indah yang ditawarkan. Rinjani juga memegang pernanan penting dalam aspek kehiupan masyarakat. Nama Rijani sendiri berasal dari istilah Jawa kuno yang bermakna Tuhan.

Di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak, danau cantik berbentuk sabit dan letaknya 600 m di bawah lereng kawah. Ini merupakan lokasi spiritual yang sering digunakan orang Bali untuk mengadakan upacara pekelan dimana perhiasan ditempatkan di danau dan dipersembahkan kepada roh gunung.

Ada dua titik untuk mendakinya yakni Desa Senaru dan Sembalun Lawang. Desa Senaru berjarak 3 jam dari utara Mataram, sedangkan Desa Sembalin Lawang berada sekira 4 jam perjalanan dari timur Mataram. Semua peserta diwajibkan menjaga lingkungan dengan tidak menganggu habitat hewan dan tumbuhan. Ada beberapa jalur yang tidak memperkenankan peserta untuk berlari saling mendahului demi kelestarian vegetasi.

Menpar Arief Yahya mengingatkan soal kebersihan, manajemen sampah dan toilet di Gunung Rinjani yang sering dikritik oleh para pendaki dan pecinta alam. Apalagi akan mengundang para pelari dari mancanegara di NTB. "Karena itu, pastikan kebersihan, sampah dan toilet publiknya betul-betul bersih dan tidak memalukan Lombok sebagai destinasi halal," kata Arief Yahya.

Lombok Mandalika adalah satu dari 10 top destinasi prioritas. Karena itu, pembenahan destinasinya harus berkelas dunia. Lombok juga sudah diputuskan sebagai destinasi halal Indonesia, selain Sumatera Barat dan Aceh. "Destinasi itu adalah miliknya pemda, karena itu peran pemda harus lebih optimal menjaga dan mengatur destinasinya dengan baik," kata lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris dan Doktor Unpad Bandung itu. (*)
by Facebook Comment


Create your own banner at mybannermaker.com!