
Foto: Michael Umbas
Lantunan takbir bergema di seluruh penjuru Kota Padang, memang hari itu, Rabu 6 Juli 2016 bertepatan dengan 1 Syawal 1416 H dimana umat Islam di seluruh dunia tengah merayakan hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri.
Tiba di halaman Masjid Raya Sumatera Barat pukul 07.10 WIB, Presiden Joko Widodo yang mengenakan sarung dan jas berwarna abu-abu bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang mengenakan busana muslimah berwarna putih langsung menempati tempat yang telah disediakan dan berbaur bersama ribuan warga masyarakat yang akan melaksanakan Shalat Ied.
Tepat pukul 07.35 WIB, Presiden dan Ibu Iriana bersama ribuan jamaah lainnya melaksanakan Shalat Ied yang dipimpin oleh Imam Masjid Raya Sumatera Barat H. Indra Hadi, S.IQ.
Dalam khotbah Idul Fitri dengan tema 'Silaturahmi', Dr. H. Urwatul Wusqa, Lc, MA mengatakan bahwa Silaturrahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. "Dengan terhubung dan terpeliharanya silaturrahim. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak akan ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan yang kokoh dan kerjasama untuk menyelesaikan permasalahan umat dan bersama-sama mentaati Allah," ucap Wusqa.
Setelah mendengarkan khotbah, Presiden bersama Ketua DPD Irman Gusman, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersalaman dengan masyarakat dan berjalan menuju Lantai 2 Masjid Raya Sumatera Barat.
Di Lantai 2 ini, Presiden dan Ibu Iriana santap pagi bersama makanan khas lebaran, seperti lontong, gulai ayam, rendang, dan lamang tapai.
Saat ditanya wartawan mengenai kesan berlebaran di Padang, Presiden mengatakan bahwa hal ini merupakan kali pertama dirinya berlebaran di Padang. "Saya melihat keramahtamahan masyarakat, melihat antusias dari pemudik yang dari rantau. Semuanya di sini berjalan aman, berjalan dengan baik. Tadi shalat Ied bersama dengan seluruh masyarakat juga berjalan dengan baik. Alhamdulillah," ucap Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa dirinya memilih Padang sebagai tempat berlebaran pada tahun ini karena Indonesia bukan hanya Jakarta. "Dari Sabang sampai Merauke dan mungkin nanti sekali di Jakarta, yang lain di daerah-daerah. Baik nanti di Idul Fitri, Idul Adha dan juga di tahun baru, di Natal, semuanya di daerah," ucap Presiden.
Makna lebaran sendiri bagi Presiden adalah siaturahmi. "Silaturahmi dengan keluarga, silaturahmi dengan tetangga, silaturahmi dengan masyarakat," kata Presiden.
Dari Padang, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan pada siang nanti akan bertolak ke Bandara Adi Soemarmo, Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Padang, 6 Juli 2016
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Bey Machmudin
