
POLEWALI MANDAR – Singkatannya PIFAF 2016. Artinya, Polewali Mandar International Folk and Art Festival 2016, bakal dirangkai dengan Festival Budaya XII Polewali Mandar 2016, Festival Sandeq III Polewali Mandar, dan Polewali Mandar Expo 2016. Maka 30 Agustus – 5 September 2016 ini akan banyak kejutan menarik di Sulawesi Barat itu.
”Acara 4 in 1 itu akan menampilkan kegiatan gathering, plant tree, parade, open ceremony dan penjualan hasil kerajinan. Untuk menikmati pertunjukan budaya yang lebih kaya, wisatawan dapat hadir dalam Festival Budaya XII,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Polman, A.Nursami.
Polman adalah salah satu dari lima Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat. Itu wilayahnya dari kabupaten Mamasa Kuno dari suku Toraja di utara, dan Kabupaten Sulawesi Selatan di Timur. Polman memiliki populasi lebih dari 396,253 pada sensus tahun 2010. Kabupaten yang berkunjung beberapa kelompok etnis seperti Mandar, Bugis, Jawa, dan Toraja.
Ibu Kota Polewali, Polewali Mandar, terletak di dekat laut-penjuru daerah, dari teluk Mandar sekitar 200 km dari ibu kota Sulawesi Barat, Mamuju. Sementara 250 Km (160 mi) dari Makassar. ”Jadi sangat ideal untuk didatangi. Apalagi akan ada juga Festival Budaya XII menyuguhkan festival tari kreasi daerah, festival permainan rakyat, festival lagu daerah, festival kuliner tradisional, pemilihan to maolo dan to makapa, lomba foto kebudayaan dan pariwisata, lomba berbalas pantun Mandar hingga karnaval budaya,” ujar wanita berhijab itu.
Lebih lanjut Nursami mengatakan, berbicara tentang Polewali Mandar tidak bisa lepas dari Perahu Sandeq yang telah digunakan nelayan mandar sebagai alat transportasi sejak zaman nenek moyang. Dengan mengadopsi teknik layar zigzag melawan angin, kecepatan Perahu Sandeq bisa mencapai 15 sampai 29 knot sehingga diklaim sebagai kapal layar kecil tercepat di dunia.
“Bentuknya yang pipih, dengan lebar berkisar 1,5 – 2 meter dan panjang 6 – 9 meter menjadikan Sandeq lebih lincah dan lebih cepat dibandingkan dengan perahu layar lainnya. Ini sangat menarik untuk wisatawan,”ujarnya.
Untuk melihat sejauhmana kehebatan perahu ini, imbuh Nursami, wisatawan dapat berpatisipasi dalam Festival Sandeq III yang akan menampilkan sandeq race kelas marathon etape, sandeq race kelas segitiga pantai bahari, perkampungan kuliner tradisional, lomba sandeq mini, lomba perahu lepa-lepa dan lomba tarik tambang.
Dalam paparannya, Nursami berharap seluruh kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mendukung program Nawa Cita Pemerintah Jokowi JK dalam hal pengembangan insentif khusus untuk memperkenalkan dan mengangkat kebudayaan lokal, dan meningkatkan proses pertukaran budaya untuk membangun kemajemukan sebagai kekuatan budaya.
”Selain itu adalah untuk mempromosikan potensi pariwisata Polewali Mandar pada forum internasional, serta memberikan ruang dan pengalaman kepada seniman tradisi untuk berekspresi di forum internasional,” katanya. Selain itu, dalam mewujudkan sajian budaya yang sangat berkesan bagi pengunjung, pihaknya juga akan bekerja sama dengan sanggar-sanggar kesenian. ”Seniman mancanegara pun akan hadir dalam Polewali Mandar International Folk Art Festival 2016 itu, dari India, Rumania, Rusia, Korea Selatan dan Malaysia,” tandasnya.
Menpar Arief Yahya mengucapkan selamat atas rencana besar Polewali Mandar International Folk Art Festival 2016 itu. Dia barharap semua event itu sukses, dan ujungnya memberi impact yang besar kepada masyarakat. Baik direct impact, maupun indirect impact dalam bentuk media value, sehingga Polman tampil dalam peta Pariwisata dunia. “Selamat dan Sukses!” ucap Menpar Arief Yahya. (*)