
MANADO – Menpar Arief Yahya makin bersemangat menjadikan Kota Manado sebagai HUB Pariwisata dari pasar Pasifik, seperti Tiongkok, Hongkong, Macau, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan. Hari ini, Senin 15 Agustus 2016, masyarakat Manado merayakan 10.000 kunjungan turis Tiongkok ke ibu kota Sulawesi Utara tersebut. Yakni dengan pengalungan kain batik kepada 10 kru pesawat dan souvenir pada 5 turis yang dipilih acak.
“Ini adalah bagian dari CEO Commitment, atau keseriusan Gubernur Olly Dondokambey bersama seluruh jajarannya. Kalau pimpinan daerahnya serius, pasti akan tercepai target kunjungan tersebut, begitu pun sebaliknya,” ucap Arief Yahya, Menteri Pariwisata, yang diulangi di banyak momentum saat berbicara dengan kepala daerahnya.
Seperti diketahui, berwisata ke Manado kini sangat fleksibel. Anda kini bisa datang ke Manado kapan pun dan jam berapa pun. Mulai 13 Agustus 2016, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado resmi buka 24 jam per hari. Bandara yang tadinya mengantongi izin operasi dari pukul 06.00-23.00 WITA (22.00-15.00 UTC) kini terus siaga melayani penumpang dari pukul 06.00-05.59 WITA (22.00-21.59 UTC).
“PT Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandar Udara Sam Ratulangi Manado telah mengirimkan surat kepada Airnav Indonesia perihal perpanjangan jam operasi dengan nomor AP.I.1356/OP.01.03/2016/GM.MDC. Dan Airnav cepat merespon surat tersebut dengan diterbitkannya NOTAM bandara beroperasi 24 jam dengan Nomor A2453,” tutur General Manager Bandara Internasional Samrat Manado, Halendra Waworuntu, Senin (15/8).
Dengan dikeluarkannya surat tersebut, bukan hanya di Indonesia yang mengetahuinya. Seluruh pilot di dunia juga ikut mengetahui. Karenanya, Bandara Sam Ratulangi pun langsung mengambil ancang-ancang untuk meng-upgrade seluruh fasilitas layananannya. Dari mulai perluasan terminal, penambahan panjang runway hingga pembangunan pusat UMKM, semua akan segera dilakukan. “Saya mengusulkan perbaikan semua hal tadi ke Presiden Jokowi. Responnya bagus. Presiden sangat support terhadap pengembangan pariwisata Sulawesi Utara,” terang Rusdi Kirana, anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Rusdi memang berada di barisan yang sama dengan Presiden Jokowi. Menurutnya, pariwisata lah yang paling cocok untuk mengembangkan Sulawesi Utara. Dan Rusdi tak asal bicara. Dalam tiga tahun terakhir semua sektor usaha mengalami penurunan. Tetapi tidak bagi pariwisata.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga ikut mengamini hal itu. Dalam tiga tahun terakhir pariwisata Indonesia memang menunjukkan trend kenaikan di saat komoditas lain justru menurun. Minyak dan gas bumi yang biasanya jadi primadona mulai tergerus. Angka US$32,633.2 yang sempat diraih pada 2013, turun ke US$18,906.7 di 2015. Batu bara juga sama. Pemasukan US$24,501.4 di 2013, turun ke US$16,359.6. Minyak kelapa sawit juga ikutan turun. Dari US$15,839.1 yang didulang pada 2013, angkanya drop menjadi US$15,485.0 di 2015. Sementara pariwisata, justru bisa menyumbang devisa sebesar US$ 10,054.1 di 2013. Sementara pada 2015, angkanya mampu menembus US$ 11,629.9. "Tidak ada cara lain memajukan Sulut. Harus lewat pariwisata,” kata Rusdi.
Pembelian 230 pesawat boeing tahun 2011 lalu sesungguhnya merupakan bagian dari rencana Lion Air membuka penerbangan dari dan ke Asia Pasifik dengan menjadikan Manado sebagai HUB Lion Air, sejak 4 Juli sudah memulai penerbangan perdana Tiongkok-Manado, direct. Lion Air memboyong turis Tiongkok dengan flight dari Macau, Changsa, Chongqing, Wuhan, Chengdu, Shenzhen, Guangzhou, dan Shanghai. Total yang sudah terjadwal Lion akan melakukan 246 flight dari delapan kota tadi ke Manado. Hingga saat ini, Lion Air masih mensubsidi USD11.000 setiap flight. Total sudah 40 flight dengan rata-rata 200 penumpang setiap penerbangan. Dalam seminggu, ada 4-5 kali penerbangan dari Tiongkok. Data dari Dinas Pariwisata Manado, sudah sekitar 9.200 turis Tiongkok yang menumpangi Lion Air.
“Itu baru Lion Air, belum termasuk Citilink dan Sriwijaya yang sudah ikutan menjelejah rute sejumlah kota di Tiongkok ke Sam Ratulangi secara regular. Setelah dibuka 24 jam dan upgrade fasilitas bandara, saya yakin, jumlah wisman yang datang ke Manado akan naik signifikan,” timpal Kepala Dinas Pariwisata Manado, Hendrik Warokka. (*)