
DANAUTOBA - Menpar Arief Yahya turun ke Bandara Silangit, langsung cek lokasi dan persiapan fisik Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016, di Balige, Toba Samosir. Dari posisi start karnaval yang akan diikuti Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo itu terlihat sudah mulai didirikan panggung riging dengan latar belakang rumah bolon, rumah tradisional Batak.
Jay Wijayanto, ketua Panpel Karnaval menjelaskan semua persiapan yang sudah dilakukan untuk mensukseskan pawai budaya berjarak 3,5 km itu. Termasuk kesiagaan peserta arak-arakan berpakaian adat Batak, lengkap dengan ubo rampenya. "Semua on progress, semua dalam kendali, aman," ujar Jay Wijayanto yang mengenakan baju biru dan sortali berwarna cokelat tua.
Menpar Arief Yahya didampingi Wabup Toba Samosir Hulman Sitorus meninjau jalur yang akan dilewati karnaval yang menjadi puncak perayaan nasional HUT RI ke-71 itu. Seperti diketahui, karnaval itu sendiri bakal dilangsungkan Minggu sore, 21 Agustus 2016, yang dijanjikan bakal mengalahkan defile Olimpiade Rio de Jeneiro, Brazil 2016 lalu. "Nuansa budayanya, tidak kalah!" ucap Jay bersemangat.
Menpar Arief Yahya menyebut karnaval ini sangat penting. Pada prinsipnya, budaya masyarakat di seluruh dunia itu suka dengan yang namanya karnaval. Termasuk di daerah-daerah di Indonesia, selalu ada tradisi pawai budaya. Presiden Jokowi pun dijadwalkan ikut berpartisipasi dalam karnaval itu sebagai peserta, dan mengenakan ulos Ragidup Sirara. Sementara Ibu Negara Iriana Jokowi memakai ulos bermotif Tum-Tum rancangan Edward Hutabarat.
Ulos Ragidup Sirara adalah turunan dari Ulos
Ragidup dengan dominasi warna gelap. Ulos ada warna merah yang menonjol yang diperlihatkan. Motifnya, memiliki garis-garis di bagian tengah yang mengantarai dua bidang putih di kedua ujungnya. Kedua pinggiran itu menyerupai pinggiran Ulos Ragihotang, yang khusus diperuntukkan bagi kaum bapak atau bagi pribadi yang terhormat atau para raja.
Sedangkan ulos Tum-tuman, bersumber dari motifnya, yang dekat dengan makna menyala dan berdentum secara lembut. Motif ulos ini
sudah langka dan digunakan kaum ibu.
Salah satu keunikan karnaval ini, akan ada Tari Penyambutan Tortor Somba yang dipersembahkan Yayasan Pusuk Bukit. Tortor ini sarat makna, penuh teatrikal kisah zaman kerajaan masa lalu yang ditampilkan dalam suasana riang di pesta kemerdekaan ini.
Monsak bakal unjuk kebolehan. DI festival ini, Monsak akan dipersembahkan Yayasan Pusuk Bukit dengan koordinator Sorimangaraja. Monsak adalah sebutan Batak Toba untuk pencak silat atau seni bela diri khas Toba yang aakan diiringi repertoar tetabuhan musik gondang.
Ulubalang dari Perguruan Naga Sakti, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten
Simalungun, Kabupaten Karo dan Kabupaten Pak-Pak Barat juga bakal ikut meramaikan karnaval. Di daerah lain, Ulubalang bisa disejajarkan dengan para penjaga keamanan adat, seperti Pecalang di Bali, atau Kabasa di Sulawesi Utara. Di kawasan sekitar Toba, peran ulubalang juga sama. Tugasnya melakukan pengawalan dan pengamanan.
Di Keraton Jogjakarta Hadiningrat, ulubalang itu biasa ditampilkan dalam karnaval sekatenan. Ada prajurit Lombok Abang, Lombok Ijo, Bugisan, Mantrijeron, dan lainnya. "Pawai karnaval budaya itu sudah menjadi bagian dari tradisi kita di mana-mana. Kini kita hidupkan di Balige, dengan mengeksplorasi budaya Tapanuli yang sangat khas," papar Menpar Arief Yahya.
Di belakang Ulubalang, ada Tari Sembilan Cawan yang siap meneruskan estafet kehebohan karnaval. Persembahan ini sudah disiapkan matang oleh Yayasan Pusuk Bukit. Di bawah arahan pelatih Sedihma Silalahi, 100 cawan dari Tapanuli Utara dipastikan siap unjuk kebolehan.
Setelah itu, ada Tari Lima Puak. Dengan ciri khas kostum Toba, Simalungun, Mandailing, Karo, dan Pakpak, penampilan Tari Lima Puak
akan dilengkapi dengan pola-pola musikal dari lima puak itu juga. Lima suku yang menyusun kekuatan bersama Batak di pentas dunia.
Warna lain yang siap menyapa adalah Tandok Kecamatan Balige, Kecamatan Tampahan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kabupaten Tapanuli Utara. Tandok adalah anyaman yang terbuat dan dari daun pandan dengan tinggi setengah meter serta diameter 7 – 10 Cm. Wadah ini digunakan sewaktu pesta adat untuk tempat beras atau padi. Karena bahannya semakin langka, tandok dari bahan plastik mulai muncul juga di acara adat.
Tandokmu do tandokhu, pandokmu do pandokhu (pandanmu pandanku, ungkapanmu juga ungkapanku). Perumpamaan itu mencerminkan tandok sebagai ungkapan keterwakilan dan kehadiran dalam adat.
Setelah itu, ada mobil hias. Pada Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, ada 10 mobil yang sudah disiapkan. Desainnya keren, ikan emas, jenis ikan yang menjadi favourite orang Batak. Ikan yang biasa dimasak arsik, dan menjadi simbol budaya Batak dalam berbagai upacara. Dan semuanya di-handle perancang profesional sekelas Yugo Mudayadi. Pria yang pernah menjadi Design Consultant di ProTeam Event & Communications Bali itu akan mengangkat beberapa bentuk visual budaya Batak. Mobil hias yang dikendarai oleh Presiden beserta Ibu Negara mengangkat bentuk wadah obat puyer yang sudah langka.
Di deretan berikutnya, ada Sigale-gale. Pada Karnaval ini juga dibuat 5 Sigale-gale baru yang ditandu seperti pada Ogoh-Ogoh Bali namun diberi tali agar bisa bergerak-gerak. Sigale-gale kayu dari Kabupaten Samosir, Kabupaten Tobasa Samosir, Sigale-gale garapan baru rancangan Robert Bronso Simanjuntak serta penandu perguruan Naga Sakti akan tampil menyemarakkan KKPDT 2016.
“Nanti ada juga gondang, Seruling Batak, Terompet dan Gundala-gundala. Kami sudah menyiapkan kejutan yang keren,” ujar Jay Wijayanto lagi.
Yang perlu dicatat, persembahan kombinasi warna, bunyi dan gerak yang menarik itu tadi tak hanya disaksikan puluhan ribu penonton. Sedikitnya sembilan stasiun TV nasional serta internasional, di antaranya CNN dan Aljazera TV dipastikan bakal mengarahkan sorotannya ke karnaval ini. Itu belum termasuk 75-100 media dari ibu kota yang juga akan hadir di sana.
Arief Yahya selalu mengingatkan, event seperti Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 ini punya dua dampak. Pertama direct impact, pengaruh langsung, yakni orang datang ke Danau Toba untuk menyaksikan karnaval, konser dan pesta rakyat. "Kedua, ini yang terpenting, yang lebih besar impactnya, yakni indirect impact! Atau media value, kegiatan ini akan diliput dan disebar luaskan ke seluruh penjuru dunia. Komposisi ideal event itu 50:50, direct dan indirect!" kata Arief Yahya.
Semuanya tak hanya mengekspose event yang di media social tampil dengan hastag #KKPesonaToba2016 ini saja, tetapi juga akan meliput keindahan alam dan budaya di kawasan danau terluas di Asia dan terdalam di dunia. Dengan kedalaman 450 meter, danau vulkanik ini mencatatkan dirinya terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria dibAfrika. Gambaran kebesarannya bisa dilihat dari keberadaan Pulau Samosir di tengah Danau Toba. Bagi yang belum tahu, Pulau Samosir lebih luas dari Singapura. (*)