LOMBOK - Pemprov NTB makin kuat komitmen untuk pengembangan SDM pariwisatanya. Guna menopang kebutuhan tenaga kerja terlatih dan terdidik, mereka menyiapkan lahan 20 hektare, untuk kampus Politeknik Pariwisata yang bakal dikelola Kemenpar RI. "Kampus itu digarap tahun 2017, tetapi penerimaan mahasiswa baru sudah dimulai tahun 2016 ini," kata Deputi Kelembagaan Kemenpar, Profesor Ahman Sya.
Lokasi Politeknik tersebut rencananya akan dibangun di eks PTP Puyung Lombok Tengah atau sebelah barat Kampus IPDN NTB. ”Semoga lancar semua, tahun depan, mulai dibangun,” ujar pria asal Ciamis itu. Menpar Arief Yahya selalu menekankan kecepatan itu penting. Karena dalam persaingan, yang cepat akan memakan yang lambat, bukan yang besar menggilas yang kecil.
Saat ini, Politeknik memang baru seumur jagung. Tepatnya baru angkatan pertama dengan jumlah mahasiswa dan mahasiswi sebanyak 118 orang. Para calon kader Pariwisata Indonesia itu belajar dan mengajar di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan fasilitas yang juga sama lengkap. ”Kami sangat berterima kasih dengan pemerintah Provinsi, dengan sarana ini Politeknik bisa memulai pendidikan dan sudah ada angkatan pertama,” ujarnya.
Dalam kesempatan kemarin, Profesor Ahman Sya didampingi , Ketua STP Bali Dewa Gede Ngurah Byomantara, dan Sekda Provinsi NTB Rosyadi Sayuti. Ahman juga sempat melihat grand design pembangunan kampus di tahun 2017. Akan banyak yang dikerjakan selain tempat olahraga, laboratorium, gedung sekolah di tanah wakaf seluas 20 hektar tersebut.
Sekda Provinsi NTB Rosyadi Sayuti juga berterima kasih kepada Kemenpar yang telah mempersiapkan SDM di wilayahnya, pihaknya mengaku sangat senang dengan berdirinya Politeknik di Lombok karena akan berdampak dengan Pariwisata di NTB sendiri. ”Anak-anak ini yang akan menjaga Pariwisata NTB di kemudian hari, dan tentunya menopang perekonomian masyarakat kami, kami bangga memiliki Politeknik ini,” ujarnya.
Plt Direktur Politeknik Pariwisata Lombok, HL Moh. Faozal menambahkan, Poltekpar Lombok menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali. Hal ini untuk menjamin dan memandu pengembangan Poltekpar Lombok hingga kelak bisa berdiri sejajar bersama dengan STP. Selain itu Poltekpar juga akan merangkul par stakeholder pariwisata seperti ASITA NTB, PHRI dan lainnya. Tujuannya agar industri pariwisata NTB membantu mahasiswa dalam memperdalam ilmu dan menyediakan lapangan kerja.
“Jadi kita rangkul semua pihak agar lulusan Poltekpar kedepan bisa bersaing dalam pasar kerja industri pariwisata,” sambung Faozal.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur STP Bali, Drs Dewa GN Byomantara, M.Ed. Dewa optimis bahwa ke depannya lombok punya kader yang mumpuni. Seperti diketahui, problem mendasar soal kualitas dan kapasitas SDM pariwisata Lombok, NTB mulai dijawab satu per satu oleh Kemenpar RI. Menpar Arief Yahya meminta percepatan supplay tenaga kerja terdidik, yang diproses melalui Perguruan Tinggi baru di bawah koordinasinya, Politeknik Pariwisata Lombok, NTB. Pekan ini sudah dimulai dengan Kuliah Umum 118 mahasiswa di Gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB.
Kemenpar membina empat kampus, diantaranya STP Bandung yang menerima 3.061 mahasiswa saat ini jumlah mahasiswa sebanyak 2.343 dan jebolannya 20.492, STP Nusa Dua Bali sudah menerima 720 mahasiswa saat ini jumlah mahasiswanya sebanyak 2.200 mahasiswa dan total lulusannya 18.755. Politeknik Pariwisata Negeri Makassar 450 mahasiswa dengan jumlah mahasiswa 1.232 dan total alumnus sebanyak 3.137. Lalu Akademi Pariwisata Medan 400 mahasiswa total mahasiwa 1.104 dan lulusannya 3.137.
Sementara Politeknik Pariwisata Negeri Palembang menerima 199 mahasiswa dan Politeknik Pariwisata Negeri Lombok dengan 118 mahasiswa.(*)
