
BALI – CEO Tiens Group, Li Jinyuan, benar-benar punya komitmen kuat terhadap Wonderful Indonesia. Sedikitnya 7.000 karyawannya bakal diajak berwisata massal ke Garuda Wisnu Kencana, Bali, 8-13 September 2016 nanti. Wisata massal ini merupakan incentive dan bagian dari peringatan 21 tahun Grup Tiens yang bergerak di sektor bioteknologi, perdagangan dalam jaringan (e-commerce), hingga pariwisata. “Tentu, kami akan menyambut gembira, dan akan menjadi tuan rumah yang baik,” sebut Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI di Jakarta.
Incentive seperti ini adalah bagian dari pasar MICE –Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions—yang cukup “tebal” marketnya. Di Singapore sendiri ada 6.000 lebih perusahaan besar yang memiliki karyawan besar, dan berkantor di Negara tetangga tersebut. Mereka juga berpotensi untuk direbut pasar MICE-nya. Di China apa lagi? “Outbound traveler China itu sudah 120 juta tahun 2015. Tahun 2016 ini diperkirakan bertambah besar,” sebut Arief.
“Tiens ini adalah hasil lobi lama yang dilakukan Kemenpar Maret 2016. Saat itu saya datang mewakili Pak Menpar Arief Yahya untuk menemui langsung Li Jinyuan di Wuqing Technology Development Zone of Tianjin. Markas besar perusahaan farmasi yang dimanaj dengan system Multi Level Marketing (MLM) itu,” terang Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Asia Pasifik Kemenpar, Selasa (6/9).
Misi VJ, sapaan akrab Vinsensius Jemadu saat itu, menawarkan wisata massal kepada Li Jinyuan. Cantolannya, perayaan ulang tahun Tiens Grup. Nama Bali, destinasi wisata terbaik se-Asia versi trip Advisor, langsung disodorkan ke Li Jinyuan. Hasilnya? Milarder yang masuk daftar orang terkaya versi Forbes itu langsung setuju. Pendataaan karyawan langsung dilakukan. Dan per hari ini (6/9), jumlah karyawan
yang sudah mendaftar wisata massal ke Bali sudah menembus 6.929 orang. “Target Mr Li 7.000 orang. Saya yakin bakal tercapai karena jumlah karyawannya 12.000 orang,” terang VJ.
Tradisi wisata massal itu bukan pertama kali dilakukan Li. Di 2015, Li pernah mengajak 6.400 karyawan Tiens Group Co. Ltd menyambangi Perancis untuk berwisata ke beberapa kota di negara itu. Di kota mode itu, Li menyewa 140 hotel bintang empat dan lima di kota Paris. Sementara di kota Cannes dan Monace, Li menyewa 4.760 kamar, Total, Li menyewa 30 ribu kamar hotel di Perancis selama empat hari. “Tahun ini giliran Bali. Imbas wisata massal ini pasti akan bagus. Roda ekonomi akan berputar kencang. Dari hotel, bus pariwisata, destinasi, restoran, semuanya bakal kebanjiran rezeki,” pungkas VJ.
Berlebihan? Rasa-rasanya tidak. Bila mengacu pada wisata massal di Paris, kocek yang dikeluarkan Li saat itu sangat besar. Di 2015, Li merogoh kocek hingga 13 juta euro atau Rp195 miliar untuk membawa stafnya berlibur. Bila digabungkan dengan pengeluaran ribuan stafnya, jumlahnya langsung terlihat fantastis. Dailymail melansir bahwa Perancis setidaknya sukses meraup 33 juta euro. Rinciannya, rombongan
wisata massal itu membelanjakan 13 juta euro di Paris, saat mengunjungi Menara Eiffel, the Arc De Triomph, dan Louvre. Sementara di Nice, ribuan turis itu menyumbang 20 juta euro. “Bayangkan kalau kocek sebesar itu beredar di Bali. Pengeluarannya langsung menyentuh masyarakat. Impactnya pasti sangat dahsyat,” tandas VJ.
Dan yang membuat VJ sumringah, saat berwisata massal di Bali, Li Jinyuan juga memboyong ratusan media Amerika dan Asia. Dari mulai Yahoo News, Daily Times, Daily Star, ABC News, Channel 3, The Guardian, Daily Sun, BBC, CNN, semua bakal hadir di Bali. Sejumlah media besar nasional juga ikut diundang. “Bayangkan impactnya. Bali bisa sangat diuntungkan dengan pemberitaan masif seputar wisata massal Tiens Grup di Pulau Dewata. Yang perlu dicatat, media-media besar yang diundang semuanya dibiayai Mr Li,” pungkas VJ. (*)