
LABUAN BAJO - Momentum Garuda Indonesia Travel Fair 2016 di 18 kota di tanah air yang dibuka di JCC oleh Menpar Arief Yahya memberi kabar gembira. Terutama buat Destinasi Prioritas Komodo Labuan Bajo, NTT yang sudah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 "Bali Baru" itu. "Garuda akan menerbangkan satu Bombardier direct flight dari Jakarta! Itu berarti menambah seats capacity ke destinasi Labuan Bajo," kata Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi Kemenpar.
Kabarnya, penerbangan perdana bakal dilakukan pada 27 Oktober 2016, bersamaan dengan BUMN CEO Meeting bersama Menteri BUMN Rini Soemarno. Hal itu juga ditegaskan Dirut Garuda Indonesia, Arif Wibowo di hadapan Menpar Arief Yahya di JCC Senayan, Jakarta. Selain Labuan Bajo, Garuda juga akan terbang ke India, Chengdo, dan Manado ke beberapa kota di China.
PIC Labuan Bajo, Shana Fatina melaporkan, pertemuan para pimpinan BUMN itu sendiri dilangsunhkan pada 27-29 Oktober 2016. "Di forum penting itulah Pokja Percepatan 10 Top Destinasi diundang untuk mendampingi, karena terkait dengan support BUMN terhadap destinasi Labuan Bajo," kata Shana.
Di kesempatan itu, Menteri BUMN akan mencanangkan Sinergi BUMN untuk membangun Destinasi Prioritas Labuan Bajo - Flores. Kegiatan mereka berupa Outbond Trekking ke Pulau Padar dan Loh Liang Komodo, CSR BUMN ke Desa Pasir Panjang Pulau Rinca, Workshop Kewirausahaan Boga dan Pariwisata, serta Sinergi CSR BUMN untuk infrastruktur setempat. Jalur trekking itu sudah biasa dipakai untuk Famtrip Kemenpar yang mengajak jurnalis, bloger, vloger, dan para endorser dari mancanegara.
Selain itu, lanjut Shana, Pelabuhan Kemenhub Labuan Bajo juga diusulkan untuk dikelola oleh Pelindo III dalam rencana besar pengaktifan Domestic Cruise jalur Butterfly Route, 15 pelabuhan barat dan timur dari Labuan Bajo sebagai Home Port.
Shana juga melaporkan, bahwa Dirut Pelindo Properti Indonesia sudah mengirimkan surat resmi permohonan dukungan Kemenpar untuk mempercepat pengeluaran SHM lahan milik PPI sebagai lokasi Marina Nanga Bido. Kemenpar diharapkan membuat surat rekomendasi ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) terkait hal tersebut.
Support dari Kementerian BUMN itu, kata dia, semakin memperkuat amenitas di Labuan Bajo sebagai prasyarat menjadi destinasi kelas dunia. Terkait dengan amenitas juga, delienasi Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores untuk 5 kabupaten dan Swasta, sudah diusulkan resmi ke Kemenpar dalam proses penyelesaian Peta BPN.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan GM PLN Nusa Tenggara. PLN minta tolong dibantu perihal pembebasan lahan untuk lokasi SUTT kabel listrik Ruteng-Labuan Bajo, karena sebagian besar lahan berada di Manggarai dan Manggarai Barat," jelasnya.
Usulan Pembangkit baru di Manggarai Barat yaitu Geotermal di Sano Nggoang, kata dia, saat ini sedang proses tender. Termasuk PLTMG 20 MW di Rangko. Saat ini dilakukan Penempelan Pengumuman Penetapan Lokasi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Mobile PP Flores di Kantor Bupati, Kantor Camat Boleng, Desa Tanjung Boleng, Dusun Rangko.
Tanggal 12 Oktober 2016, Kemenko PMK juga akan melakukan FGD terkait Penyusunan Masterplan dan Pra-DED Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) di Labuan Bajo. "Mereka juga turut mengundang Pokja Percepatan Destinasi Labuan Bajo," jelas Shana.
Aktivitas Branding yang dilakukan di Labuan Bajo Flores, lanjut Shana, menekankan pada Sustainable Ecotourism, The Missing Link of Evolution, dan Land of Wonders. "Konsep itu dipasarkan dalam Kerjasama Pengenalan Destinasi Flores ke INAFAIR 2016 di Muscat Oman, dan Tallahassee Festival di Florida US," kata dia.
Terkait dengan SDM, kini masih menunggu tindak lanjut pengajuan pengembangan Akademi Komunitas Pariwisata Labuan Bajo dari Deputi Kelembagaan Kemenpar. "Dalam program Sinergi BUMN, Pokja Labuan Bajo mengajukan pelatihan SDM untuk Kewirausahaan dalam Boga (Pembuatan Produk Olahan Makanan) dan Pariwisata (Homestay dan Tour Operator). Sasarannya, masyarakat lokal yang mau berwirausaha," jelas Shana.(*)