
LOMBOK - Anda punya hobi lari? Senang petualangan? Jangan sampai lewatkan acara tahunan event Rinjani 100 di Gunung Rinjani, 5-7 Mei 2017. Di acara itu Anda bisa beradu cepat dengan pelari 24 negara sampai puncak Rinjani.
Panorama alamnya? Dijamin bikin betah. Keindahan Pesona Indonesia bisa dengan mudah ditemui di sana. Selain rute klasik dan menantang dari Senaru ke Danau Segara Anak, Anda akan mendapatkan pengalaman menjelajah trek bukit Sembalun, kawasan yang baru saja dianugerahi gelar World Best Halal Honeymoon di ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi, UEA. Lautan pasir vulkanik beserta dorongan angin kencang, dengan balutan pegunungan dan lembah serta padang rumput yang indah, dipastikan siap menemani peserta lari Rinjani 100. “Lomba trail running ini cukup berat, tetapi bagi para runner dunia, ini sangat asyik dan penuh tantangan,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat (24/2), saat dimintai pendapat mengenai acara tersebut.
Bagi yang berminat, ada empat kategori perlombaan yang bisa dipilih. Mau kategori lari 100K? 27K? 36K? Atau 60K? “Anda yang hobi mendaki, dan pernah menapaki Rinjani, pasti tertarik,” tambah Marketeer of The Year 2013 itu.
Menteri asal Banyuwangi itu memang tak berlebihan. Karena medan lombanya terbilang sulit diterabas. Di kategori 100k, lintasan akan dimulai dari Desa Senaru, Bayan melewati hutan lebat menuju Pelawangan Senaru, diteruskan menuruni tebing-tebing terjal menuju Danau Segara Anak. Dari danau yang terletak di sekitar ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut ini peserta akan kembali melanjutkan lintasan membelah arah menuju pelawangan Sembalun dan menghadapi lintasan curam menuju puncak Gunung Rinjani.
Dari Puncak Rinjani dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut peserta akan turun ke arah Desa Sembalun, Lombok Timur melewati perbukitan tinggi dan padang savana yang belum terjamah. “Totalnya, ada 13 check point dan dua tempat pemberhentian yang harus dilewati peserta untuk finish dalam cut of time waktu 36 jam,” tambahnya.
Tantangan dan rute yang hampir sama juga harus dilalui pada kelas 60 k, Hanya saja lintasan pada kategori ini treknya sedikit diperpendek menjadi 9 Check poit dan satu tempat pemberhentian dengan.cut of time 20 jam. Sedangkan pada kategori 36k lintasan yang digunakan dimulai dari Desa Sembalun menembus savana untuk mencapai Pelawangan Sembalun dan menuju Puncak Rinjani. Totalnya ada 7 check point dengan 1 titik pemberhentian dengan cut of time 15 jam.
Sedangkan untuk kategori 27k, jarak lintasan lebih diperpendek dari start Desa Sembalun sampai menuju Pelawangan sembalun dengan jarak 1703 meter dan cut of time 9 jam.
“Yang tertarik silakan catat tanggalnya. Evennya digelar 5-7 Mei 2017. Dan Anda bisa berlomba lari bersama para pelari dunia dari 24 negara,” timpal Race Direktor Rinjani 100 , Rudi Rochmansyah.
Hingga Jumat (24/2) malam, sudah ada 472 peserta yang mengkonfirmasi keikutsertaannya. Di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Jerman, Austria, Perancis, Amerika, Irlandia, Italia, Denmark, China, Japan, Belgia, Taiwan, Hongkong, Australi, Rusia, Inggris, India, Singapura, Malaysia, Thailand, Philipina, Vietnam serta Brunei Darussalam. “Event sport tourism ini memang kami khususkan kepada petualang yang siap memacu adrenalin dengan tantangan ekstrim. Jadi mereka yang sudah menyepakati mengikuti lomba sudah siap dengan hujan, panas terik atau cuaca dan bahaya di luar perkiraan teknis lainnya. Memang agak ekstrim, tapi kami sudah menyiapkan marka yang jelas,tim medis, emergency rescue, wifer, dan hal-hal penunjang keselamatan lain di titik pos lainnya,” jelas dia.
Ketua Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah S Thaib turut mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, even tersebut akan makin meningkatkan pancaran pesona Mandalika yang berada tak jauh dari Rinjani. Mandalika, yang sudah dimasukkan ke dalam 10 destinasi prioritas selain Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Pulau Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah-Jogja, Bromo Jawa Timur, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Malut, diyakini akan makin dikenal pelari-pelari dunia. "Semoga Pamor wisata Lombok makin berkibar,,” jelas pria yang biasa disapa Hiram itu.
Kebetulan, akses menuju Lombok sudah makin mudah. GM Garuda Indonesia, Yansuero dalam pertemuan dengan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi menjelaskan bahwa Garuda akan membuka penerbangan langsung Lombok-Guangzhou, Tiongkok dengan frekuensi penerbangan 2 kali seminggu. Untuk rute domestik, Garuda akan menambahkan frekuensi penerbangan rute Lombok -Yogyakarta dan Lombok-Ujung Pandang dari sekali seminggu menjadi dua kali seminggu. (*)