Asisten Deputi bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Zuryati Simbolon, meminta manajeman PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus untuk melakukan proses produksi lebih mengarah ke hilir sehingga menghasilkan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi agar dapat memberikan kontribusi margin optimal bagi perusahaan.
Hal itu disampaikan Zuryati Simbolon saat bersama Direktur Utama Perinus, Sigit Muhartono, melakukan kunjungan ke kantor Perinus Cabang Benoa, Bali, akhir pekan lalu.
Kunjungan dilakukan disela-sela Rapat Pembahasan RPP Penggabungan PT Perinus dan Perindo di Denpasar, Bali, pada 27-28 Mei 2021.
Kehadiran Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN dan Direktur Utama Perinus ke Kantor Cabang Benoa Bali dalam rangka melihat kinerja Perinus Cabang Benoa dalam bermitra dengan Nelayan.
Pada kesempatan itu, Zuryati Simbolon dan Sigit Muhartono melihat pembongkaran ikan dari kapal nelayan kemitraan Perinus dan melihat kesiapan fasilitas unit pengolahan ikan tuna dan kegiatan dalam memproses ikan dari nelayan.
Kepala Cabang Perinus Benoa, Ade Romansyah, menjelaskaan bahwa Perinus Benoa sudah lama menjalin kerjasaman dengan mitra nelayan Bali. “Saat ini jumlah mitra Nelayan dengan armada kapal sebanyak 71 kapal yang terdiri dari 6 kapal purse seine dan collecting diatas 100 GT dan 64 kapal dibawah 30GT,” jelasnya.
Dirut Sigit Muhartono meminta cabang Benoa untuk meningkatkan kinerja melalui kerjasama dengan para nelayan sebanyak-banyaknya sehingga menjamin kepastian supply bahan baku. “Untuk itu diperlukan ketersediaan stok bahan baku secara kontinyu,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut pembongkaran ikan sebanyak 17 ton dillakukan oleh mitra Nelayan Nyoman Tamu dan Nyoman Ariante yang terdiri dari ikan Tuna, Cakalang, dan Tongkol. (yok/JakartaNews)